Beberapa Tips Menentukan Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan

Penting untuk orang tua yang memiliki anak baru lulus sekolah menengah pertama (SMP) memilih sekolah menengah atas (SMA) yang tepat sebagai tempat menuntut ilmu lanjutan. Memilih SMA bukanlah perkara gampang sebab di jenjang ini anak akan mulai memasuki fase dewasa.

Tips menentukan sekolah menengah atas atau kejuruan memang harus diketahui dan dipahami baik itu anak hingga orang tua. Tepat dalam memilih, menjadi langkah penting dalam meraih kesuksesan.

Salah menentukan sekolah bisa berdampak besar pada jenjang karir mereka. Walau bisa mengubahnya setelah lulus, tetapi harus mempelajarinya dari titik nol lagi, sehingga proses meraih impian semakin panjang.

Tips Menentukan Sekolah Agar Tidak Salah Pilih

Beberapa orang mengatakan setelah lulus Sekolah Menengah Pertama, merupakan awal dari segalanya, penentu arah hidupnya mau kemana. Oleh karena itu, jangan sampai salah dalam memilih masuk kejuruan atau menengah atas.

Keduanya merupakan pilihan sulit, maka dari itu kami akan mencoba memberikan beberapa tips. Coba terapkan, tetapi sesuaikan dengan keadaan Anda saat ini agar saat memutuskannya bisa tepat.

  1. Sesuaikan dengan Tujuan Setelah Lulus

    Tips menentukan sekolah pertama yang harus diperhatikan adalah setelah lulus nanti mau jadi apa. Sebagai contoh, ketika seorang anak suka sekali dengan modifikasi kendaraan sekaligus ingin membangun usaha dari sini.

    Maka pilihannya adalah ke SMK jurusan otomotif, nanti Anda akan belajar lebih dalam mengenai mobil dan motor. Bagaimana cara mengatasi, memperbaiki masalah, sekaligus merakitnya, ilmu ini bisa diterapkan setelah lulus.

    Pelajaran sekolah kejuruan bukan hanya soal otomotif saja, ada pula ilmu membangun usaha. Hal ini menjadi bekal ketika sudah lulus nanti, tinggal mengembangkan dan menerapkannya saja.

    Belajar di SMK bukan hanya berhenti sampai sampai di situ saja, setelah lulus langsung bekerja. Anda juga dapat mengembangkan ilmu lebih tinggi, dengan melanjutkan ke jenjang berikutnya.

    Nanti mengambil jurusan teknik otomotif, jadi ilmu serta praktikum dapat dipelajari jadi satu. Secara otomatis kemampuan Anda akan meningkat sehingga mudah saja mendirikan usaha dunia otomotif.

    Sebaliknya jika ingin mengembangkan ilmu lebih jauh dengan berbagai teori hingga perilisan buku. Maka SMA adalah pilihan paling tepat, jenjangnya bisa mencapai S3 yaitu bergelar doktor hingga profesor.

  2. Lihat Minat, Bakat dan Peluang

    Poin selanjutnya adalah melihat minat, bakat hingga peluangnya seperti apa. Sebagai contoh saat seorang anak ternyata sejak kecil sudah pintar memasak, kemudian punya keinginan jadi chef di restoran.

    Hal ini harus didukung penuh dengan memasukkannya ke pendidikan kejuruan khususnya Tata Boga. Satu catatan penting, soal memasak belum tentu perempuan, lelaki juga bisa dan kenyataannya seperti itu.

    Chef di hotel besar atau yang memasak untuk presiden sebagian besar adalah kaum lelaki. Jangan merasa malu walau semua muridnya perempuan karena, Anda punya kesempatan sama.

    Tips menentukan sekolah berdasarkan minat, bakat serta peluang ini jangan asal suka saja. Melainkan punya keinginan kuat serta tekad tinggi, untuk bisa meraihnya agar ilmu dari jenjang ini tidak sia-sia.

    Misalnya, masuk ke SMK tersebut merupakan pondasi awal. Kalau dari sini sudah rapuh kedepannya pasti sulit untuk meraihnya, maka dari itu coba lihat dulu dan banyak lakukan pembicaraan sebagai bahan pertimbangan.

    Tips menentukan sekolah dengan melihat minat, bakat dan peluang juga berlaku bagi Anda yang ingin menjadi seorang pakar. Jadi bisa berbicara apa saja tentang sebuah tema, menyampaikan teori menarik.

    Kemudian nantinya melakukan riset sehingga hasilnya diterima oleh masyarakat. Jika menyukai hal seperti ini, lebih baik masuk ke SMA saja kemudian ambil IPA, agar pengetahuannya lebih mendalam.

  3. Bagaimana Pengembangan Diri Berlangsung

    Tips menentukan sekolah bukan hanya tentang bagaimana nanti Anda bekerja, melainkan soal pengembangan diri. Terkadang seorang anak dan orang tua tidak bisa melihat bakat terpendam yang justru membuatnya sukses.

    Sebagai contoh, ketika SMP ternyata terpilih sebagai anggota OSIS dan pada prosesnya menjadi ketua. Kemudian, saat bermasyarakat lebih menonjol dari pemikiran walau masih mengandung emosi akibat belum matang.

    Hal kecil seperti ini merupakan pertanda bahwa anak tersebut nantinya menjadi seorang pemimpin bangsa atau minimal memimpin perusahaan besar. Tidak ada salahnya masuk ke SMA walau minat dan bakatnya berbeda.

    Artinya sebagai orang tua mengira kemampuannya berada di bidang otomotif dan saat ditanya ternyata keinginannya sejalan. Tetapi keduanya tidak sadar bahwa kemampuannya itu berasal dari bakat alami yang terpendam.

    Di mana menjadi anggota OSIS punya banyak teman, kemampuan komunikasinya bagus sehingga mampu menyerap banyak ilmu, sehingga paham dunia otomotif. Tidak heran kalau anak tersebut tertarik atau bahkan suka.

    Hanya saja, saat masuk ke jurusan tersebut akan sulit berkembang. Karena fokusnya bukan ke bagaimana menjaring komunikasi seluas-luasnya, melainkan bagaimana motor tersebut bisa selesai secepatnya.

    Pada akhirnya akan berjalan di tempat, bahkan bakat alaminya ini akan membawanya ke jalan berbeda. Sebenarnya tidak masalah, tetapi sangat disayangkan kalau ibarat nilai harusnya bisa sempurna.

  4. Kemampuan dan Motivasi Diri

    Tips menentukan sekolah berikutnya harus berdasarkan kemampuan dan motivasi diri. Baik SMK atau SMA itu sama-sama berat dan tidak mudah, terkadang ada posisi Anda merasa lelah karena tekanannya besar.

    Hal itu terjadi saat memilih di sekolah kejuruan, karena harus ada hasil yang ditampilkan dan progres nyata dalam waktu singkat. Tidak bisa berproses secara lamban harus cepat.

    Jika motivasi diri Anda untuk mampu menghadapi tekanan itu disertai dengan 3 pertimbangan di atas, maka SMK adalah tempatnya. Tempat pendidikan ini jadi pondasi sangat bagus untuk masa depan.

    Tetapi kalau ingin sedikit rileks dan santai, benar-benar mencari jati diri terlebih dulu maka SMA merupakan solusi, bukan berarti ingin bermalasan. Hanya saja bersiap melakukan lompatan lebih jauh.

    Harus diakui sampai sekarang SMA atau SMK memang sedikit dilema dan sulit menentukan. Dengan memahami beberapa tips menentukan sekolah menengah atas atau kejuruan akan membantu dalam menentukan keputusan tepat untuk masa depan.