Dalam dunia investasi, dibutuhkan perhitungan yang tepat, termasuk dengan menentukan Price Earning Ratio (PER). Perhitungan ini memberikan kemudahan kepada investor untuk mengetahui instansi yang lebih menguntungkan saat memutuskan akan berinvestasi.
Sehingga, investor mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih per saham. Dengan begitu, dapat membantu Anda membuat keputusan investasi yang tepat dalam memilih suatu instansi.
Perkirakan Finansial Perusahaan dengan PE Ratio
Mengapa perlu memanfaatkan Price Earning Ratio? Karena Return of Investment (ROI) penting bagi para investor yang membeli perusahaan dengan melihat finansialnya. Bahkan, ini sering dijadikan proses penelitian dalam memilih investasinya.
Hal itu dikarenakan dapat menentukan apakah pihak instansi dapat membayar dengan harga wajar. Rasio penilaiannya juga bisa dipakai untuk membandingkan perusahaan-perusahaan pada satu bidang serupa walaupun ada perbedaan harga.
PE ratio ini lebih cepat dan mudah dipakai dalam menilai seberapa besar nilai pendapatan suatu instansi. Jadi, akan mempermudah Anda untuk memilih ingin berinvestasi di instansi tertentu.
Price Earning Ratio yaitu besaran angka sebagai alat analisis fundamental keuangan instansi untuk memprediksi valuasi harga saham. Dalam arti lain, sebagai cara penilaian untuk mengetahui nilai yang sesungguhnya dari perusahaan.
Ketahui Cara Menghitung Price Earning Ratio
PER tinggi menunjukkan harapan investor terkait pertumbuhan laba bersih yang tinggi. Jika PER tinggi, jadi diinterpretasikan sebagai saham mahal dan pada periode mendatang instansi tidak dapat mencapai laba bersih tinggi.
Nilai tinggi rendahnya dilihat berdasarkan perbandingannya dengan Price Earning Ratio saham lain atau price earning pasar yang sesuai. Berikut merupakan perhitungan rumusnya dalam menghitung laba bersih investasi perusahaan.
PER = Harga Saham/Earning per share
Misalnya, di tahun 2024 perusahaan A mencatat sejumlah laba bersih yang didapatkan senilai Rp4.000.000.000 lalu jumlah saham B di pasaran Rp2.000.000.000. Jadi, nilai EPS saham sebanyak Rp2 tiap lembarnya.
Namun, jika harga saham B Rp400 per lembarnya, nilai dari PER sahamnya yaitu:
PER = 400/2 = 200
Maka, investor di saham B harus berinvestasi sebanyak Rp200 untuk memperoleh 1 rupiah keuntungan milik instansi. Walaupun angkanya terbilang besar, Anda perlu mempertimbangkan nilai indikator ini pada perusahaan lainnya.
Tentunya melihat indikator penilaian di perusahaan harus bergerak di satu bidang serupa. Sementara, jika PER instansi lain 100, menunjukkan bahwa harga pada instansi B lebih mahal karena di bawah 200.
Untuk mendapatkan hasil yang komprehensif, Anda dapat menghitung perkembangan nilainya dalam 5 sampai 10 tahun terakhir. Hal itu bertujuan agar investor sendiri mampu mengidentifikasi kinerja bisnis serta saham perusahaan.
Fungsi-fungsi PER Sebagai Alat Analisis Penilaian
Untuk lebih meyakinkan Anda dalam berinvestasi di instansi tertentu. Berikut akan dijelaskan fungsi-fungsi dari Price Earning Ratio sebagai alat penting menganalisis yang membantu investor membuat Keputusan.
-
Menilai Keterjangkauan Saham
Investor dapat menentukan apakah harga saham termasuk masuk akal daripada laba per saham (EPS/ Earning per share) perusahaan. Sehingga, memberikan kemudahan kepada investor melihat perbandingan harga saham antar instansi berbeda.
-
Tentukan Strategi Investasi
Investor memanfaatkannya untuk menentukan apakah ingin menjual, menahan saham, atau membelinya. Tentunya, ini dijadikan dasar yang kuat dalam membuat Keputusan investasi sesuai nilai serta prospek perusahaan.
-
Identifikasi Pertumbuhan
PER tinggi seringkali dikaitkan dengan perusahaan dengan pertumbuhan laba tinggi di masa mendatang. Anda dapat memakai alat analisis ini dalam mengidentifikasi perusahaan yang memiliki pertumbuhan baik ke depannya.
-
Membantu Analisis Risiko
Jika nilai Price Earning Ratio rendah, mengindikasikan risikonya jauh lebih rendah. Begitu pula sebaliknya, bila nilainya lebih tinggi, maka risikonya juga lebih tinggi, sangat membantu investor menilai risiko dan keuntungannya.
-
Ukur Valuasi Saham
Alat analisis ini bisa menjadi penanda berapa kali investor bersedia membayar setiap unit laba perusahaan. PER tinggi menunjukkan saham terlalu overvalued dan jika rendah menandakan saham undervalued.
-
Evaluasi Kinerja Manajemen
PER juga bisa melihat evaluasi kinerja manajemen ketika menghasilkan laba bersih. Jadi, dapat dikatakan bahwa alat analisisnya menunjukkan seberapa efektif manajemen mampu meningkatkan nilai perusahaan kepada investor.
-
Identifikasi Tren Pasar
Selalu pantau perubahan nilai Price Earning Ratio karena seiring berjalannya waktu akan terus mengalami perubahan. Anda perlu memahami bagaimana persepsi pasar terhadap perusahaan menjadi berubah.
Apa Saja Tujuan Diterapkannya PE Ratio Bagi Investor?
Adapun, tujuan dari penerapan Price Earning Ratio bagi investor sebelum memilih investasi akan dibahas di bawah ini. Terdapat tiga tujuan yang didapatkan dari alat analisis PER dalam menghitung saham.
-
Mengetahui Besaran Keuntungan Perusahaan
Dalam menilai saham, penghasilan perusahaan tentu menjadi hal terpenting. Apabila pendapatan perusahaan tidak tumbuh, diartikan sebagai jumlah tahun yang diperlukan perusahaan perlu membayar kembali jumlah yang dibayar per saham.
-
Memberi Petunjuk Investor
Anda mendapatkan petunjuk yang lebih baik dari nilai perusahaannya. Jika nilai rasionya menunjukkan ekspektasi pasar, serta harga per unit pendapatan saat ini juga di masa mendatang, maka sesuai untuk diinvestasikan.
-
Membeli Perusahaan yang Sehat
Saat berinvestasi, siapapun tentu ingin membeli perusahaan yang sehat secara finansial dan mampu menawarkan laba dari ROI yang baik. Maka, PER menjadi bagian dari proses memilih saham.
Ketika sudah memutuskan berinvestasi, sebagai investor tentu harus selektif dalam memilih. Price Earning Ratio jadi alat analisis yang kuat dan mampu menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih.