Korban Tewas Serangan Israel Melebihi Angka 20 Ribu Jiwa

Jumlah korban tewas serangan Israel telah mencapai 20 ribu jiwa menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Tentu merupakan jumlah terbesar dalam sejarah perang Gaza. Kemungkinan dapat terus bertambah dan menimbulkan korban jiwa.

Berdasarkan jumlah tersebut, artinya hampir 1% total populasi warga di Gaza telah meninggal dunia. Perang ini semakin parah karena belum ada kemungkinan dihentikan. Terlebih semakin kejamnya zionis menyerang warga Palestina.

Banyaknya Korban Tewas Akibat Serangan Israel Karena Serbuan Bertubi-tubi di Gaza

Korban yang tewas karena misil mematikan Israel terus bertambah dalam 11 pekan terakhir. Dalam jangka waktu tersebut, tidak pernah menghentikan serangannya. Tidak heran jika Gaza terus dibombardir serangan kaum zionis. Sebenarnya korban tewas serangan Israel telah di prediksi tidak akan bertahan lama.  Terutama karena banyaknya serangan tambahan akan terus berdatangan.

Termasuk dengan banyaknya korban yang mengalami luka maupun sedang kritis. Pihak Palestina sendiri menyebutkan serangan udara maupun darat dari Israel benar-benar kuat. Bahkan termasuk sebagai yang terdahsyat sepanjang sejarah.  Terbukti karena menyebabkan 85% warga Gaza memutuskan untuk mengungsi. Bagi warga yang memutuskan tetap tinggal dan memperjuangkan negaranya, tentu menjadi pertimbangan sulit.

Apalagi dengan kemungkinan kematian yang dapat menyerang kapan saja. Zionis tidak pandang bulu dan semakin kejam menyerang. Berdasarkan data PBB, korban tewas serangan Israel tidak hanya disebabkan oleh militer.  Melainkan masalah seperti kelaparan juga masih menjadi bagian penyebab kematian. Setengah juta orang Gaza sudah lama menderita kelaparan. Hal ini semakin buruk karena zionis memutuskan untuk memblokade wilayah perbatasan.

Bahkan tidak mengizinkan masuknya bantuan dari negara lain untuk Palestina. Tidak heran jika mendapatkan kecaman dari seluruh dunia. PBB terus melakukan perundingan dengan negara-negara anggotanya untuk mengatasi masalah ini. Tentu menyarankan untuk menghentikan perang secara sementara. Meski begitu Israel belum mau membuka hati untuk menghentikannya.

Israel Bersumpah Terus Melakukan Penyerangan Hingga Hamas Hancur

Duka karena korban tewas serangan Israel menyebar ke seluruh dunia. Bahkan mendapatkan dukungan sebagian besar masyarakat dunia karena bukti kekejaman Israel. Militer zionis menganggap belum ada alasan menghentikan perang. Selain itu Israel menyebutkan jika agresi militer dilakukan karena serangan Hamas lebih dulu datang. Termasuk karena menyandera setidaknya 240 warga Israel.

Karena misil Hamas tersebut, kemudian memutuskan untuk melakukan serangan balik. Bahkan berjanji akan terus melakukan serangan tersebut tanpa henti. Jika Hamas belum hancur atau musnah, serangan tidak akan dihentikan. Selain itu menginginkan juga agar sandera segera dibebaskan sebagai tahanan Hamas.

Kondisi perang ini membuat Dewan Keamanan PBB menyerukan pendapatnya. Terutama untuk pengiringan bantuan bagi warga sipil Gaza. Apalagi korban tewas serangan Israel masih terus bertambah setiap harinya. Berbanding terbalik dengan warga zionis di mana memiliki perlindungan yang lebih baik. Terlebih mendapat dukungan negara lain seperti Amerika Serikat. Kekejaman zionis sendiri dianggap tanpa bulu karena menyerang warga sipil.

Bahkan anak-anak maupun perempuan tetap di bantai menggunakan pengeboman terbesar. Menurut data, besarnya penggunaan bom menyemai perang Vietnam. Peluncuran serangan dari Israel menuju Gaza bahkan tidak sebesar perang Irak. Hal semacam ini tidak terjadi dalam beberapa dekade ke belakangan. Tambah menyedihkan karena sebagian besar korban anak-anak dan perempuan.

Dalam Sebulan Pertama Perang Israel-Palestina, 900 Kg Bom Diluncurkan

Tingginya korban tewas serangan Israel muncul bahkan hanya pada bulan pertama perang. Tidak heran setelah beberapa bulan kemudian, jumlahnya membesar. Apalagi militer zionis terbukti menjatuhkan ratusan bom yang sangat besar. Melihat citra satelit pada masa awal perangnya, terdapat lebih dari 500 lubang. Diameternya lebih dari 12 meter dan menjadi dampak bon. Besarannya konsisten dan dihasilkan bom dengan berat 2.000 pon.

Jumlah tersebut setara 900 kg sehingga dinilai sangat mematikan. Belum lagi dianggap 4 kali lebih besar dibandingkan perang di Irak. Padahal ahli senjata menyatakan penggunaan senjata berat disalahkan secara ekstensif. Artinya jika Israel menyerang menggunakan bom 900 kg, kematiannya sangat besar. Wajar korban tewasnya hingga puluhan ribu dan akan terus meningkat. Belum lagi kepadatan populasi Gaza memberikan risiko lebih besar.

Pengaruh bom atas korban tewas serangan Israel juga menyebabkan warga Gaza kesulitan untuk pulih. Setidaknya membutuhkan waktu puluhan waktu agar bisa diperbaiki. Skala kehancuran ini menyebabkan tekanan internasional muncul. Banyak sekutu Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menganggap pengeboman ini dilakukan tanpa pandang bulu. Pejabat zionis menyebutkan pengeboman dilakukan demi lenyapnya Hamas. Bahkan mengklaim dapat mengurangi korban sipil Gaza.

Sementara itu kelompok Hamas selama ini mengandalkan jaringan terowongan untuk melintasi Jalur Gaza. Penggunaan senjata berat dipakai demi menghancurkan bunker. Termasuk agar infrastruktur bawah tanah Hamas tidak bisa di akses. Hukum Humaniter Internasional melarang serangan bom tanpa pandang bulu sejak lama. Apalagi besarnya bom yang digunakan Israel jarang dipakai. Karena terus berlanjut, diharapkan korban tewas serangan Israel bisa segera berkurang.